WARGA SOLO PUAS, 2 TAHUN DIPIMPIN GIBRAN – TEGUH

Dr Suwardi, ketika memberikan keterangannya kepada wartawan yang bertugas di Solo.

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) - Tingkat kepuasan warga Kota Solo terhadap kinerja Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Wawali Solo, Teguh Prakosa di tahun kedua mereka memimpin kota ini terbilang cukup tinggi. Bahkan angkanya meningkat dibandingkan tahun pertama.

Informasi tersebut diperoleh atas hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di tahun kedua pemerintahan Gibran-Teguh yang dilakukanpihak  Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Program Pascasarjana Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Acara temu pers tersebut dilakukan pada Rabu (15/02/2023 di ruang Pascasarjana, Kampus Unisri Solo yang beralamat di Jl. Sumpah Pemuda Nomor 18 Joglo, Banjarsari, Solo. Acara tersebut dihadiri Dr Wibowo Murti Samadi, direktur pasca sarjana, Unisri Surakarta. 

Dr Wibowo Murti Samadi (tengah) saat membuka acara indek kepuasan masyarakat kepemimpinan Gibran – Teguh.

Dengan peneliti  Dr Suwardi, Ketua Program Studi MAP Unisri Solo, Suwardi yang mengatakan tingkat kepuasan warga Solo masuk katagori  angka 96 persen. “Jumlah itu naik dibandingkan tingkat kepuasan warga Solo di tahun pertama pemerintahan Gibran-Teguh yang berada di angka 94 persen” ujar Suwardi

Begitu juga untuk nilai rapor masyarakat, naik dari 79,3 pada tahun pertama Gibran-Teguh, menjadi 79,4 persen di tahun kedua. “Sebesar 96 persen masyarakat Solo menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Gibran-Teguh” lanjutnya

Lebih Baik

Ini artinya, capaian IKM tahun kedua  itu lebih baik dibandngkan tahun sebelumnya. Rapor dari masyarakat dua tahun belakangan tersebut Gibran-Teguh 79,4 persen. Tahun lalu 79,3 persen.  Untuk meneliti hal ini ada  7 aspek apresiasi capaian kinerja positif.

Hal ini ditunjukkan dengan data persepsi. Ketujuh aspek apresiasi itu,  yakni kualitas pelayanan aparatur Pemkot di kantor lurah, camat dan balai kota, serta pengelolaan isu keamanan. Ada juga aspek pengaturan lalu lintas, pengaturan dan pedagang kaki lima.

Serta responsivitas Pemkot Solo atas persoalan warga, keberpihakan Pemkot Solo kepada keluarga prasejahtera, kebijakan Pemkot Solo mendorong perekonomian via pembunan infrastrukur.Terakhir, aspek penyelenggaraaan berbagai event atau perhelatan skala internasional, nasional, maupun lokal. (Her)