Dr KALONO : BBWSBS HARUS AKTIF MEMBERI REGULASI SPESIFIK PENGEMBANGAN EKONOMI DIBANTARAN SUNGAI

Pemerintah membangun Bantaran Sungai Jenes, di tepi Pasar Jongke yang kini masih dalam proses. 

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Supaya mendapatkan apresiasi dan simpati dari masyarakat, pihak BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo), sudah seharusnya secara aktif memberikan regulasi tentang pembangunan tempat wisata air atau pasar, dengan tujuan spesifik dalam pembangunan spesifik penunjang dan perkembangan ekonomi.

Dalam hal ini, peran BBWSBS harusnya bisa lebih ditingkatkan, sehingga tidak hanya sekedar memberiak inisiasi tentang pengelolaan sungai saja maupun DAS (daerah anak Sungai) saja. “Sebagai instansi pemerintah, BBWSBS bukan hanya memberikan sosialisasi tentang  penanggulangan banjir saja, namun juga harus memberikan regulasi secara spesifik” ujar Dr. MS. Kalono, MSi itu

Sesuai dengan perkembangan  zaman, maka untuk mengejar ketinggalan BBWSBS dibandingkan dengan negara-negara maju, sudah seharusnyalah bantaran sungai dapat dimanfaatkan menjadi tempat wisata atau pasar. “Seperti di daerah Gunung Kidul, mampu membangun keramaian, penggerak kegiatan ekonomi dipinggir-pinggir pantai” paparnya 

Dr. MS. Kalono, Msi saat meunjukan sejarah sungai Jenes sebagai distinasi wisata air. 

Sebagai pemerhati sosial, Kalono kepada wartawan memaparkan, BBWSBS itu sebagai pintu pertama dalam memberikan ijin dalam pembangunan pemukiman maupun distinasi wisata air di bantaran sungai, meski selanjutnya harus bekerja  dengan dinas-dinas lain dalam pemerintahan. “Mestinya BBWSBS memiliki potensi menggerakan perekonomian kota melalui lokasi yang berada di bibir sungai” terangnya

Memfungsikan Sungai

Dengan mengembalikan funsi sungai, sebagaimana mestinya agar tidak dijadikan hunian liar, maka masyarakat perlu diberikan pengertian secara terus menerus, sampai mereka mengetahui bahaya dan manfaatnya sungai. “Jika di bantaran sungai dibangun dengan rapi dan indah, maka warga tidak akan sembarangan membuang sampah dan mengotori sungai, sehingga menjadi penyebab banjir” jelasnya

Kalau pemerintah bekerja sama dengan BBWSBS mampu menjadikan sungai sarana transportasi air seperti zaman dulu, tetapi bisa dimodernisasi dan disesuaikan perkembangan zaman, maka akan nyaman, sehingga mampu mengundang wisataw an atau menjadikan masyarakat berkegiatan ekonomi. “Sepert i yang sekarang dibangun pemerintah, di tepi aliran sungai Jenes, tetapnya ditepi Pasar Jongke,  wilayah Laweyan, Solo yang nantinya bakal indah” paparnya

"Disini dulu, merupakan aliran sungai Bandar Kabanaran, sebagai sebuah situs yang berlokasi  di jalan Nitik, Kecamatan Laweyan, Solo. tidak jauh dari sini ada pemintalan batik, juga terjadi transaksi perdagangan, sehingga sungainya digunakan sebagai sarana transportasi untuk memperlancar pergerakan ekonomi warga disekitarnya” tutup Kalono. (Her)