HWMI DIKUKUHKAN, MAHARANI : PERLU PERLINDUNGAN DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH

Para pengurus HWMI, seusai dikukuhkan di Rumah Dinas Bupati Karanganyar.

KARANGANYAR (JURNALKREASINDO.COM) – Himpunan Wanita Mandiri Indonesia (HWMI) dikukuhkan pada Senin (13/11/2023) di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Karanganyar. Organisasi HWMI ini  merupakan wadah dari para janda yang mampu hidup mandiri, dengan ketua umum Maharani, SH yang anggotanya terdiri dari para janda, baik yang karena perceraian mapun ditinggal suaminya.

 Dengan demikian, para janda tersebut terdiri dari berbagai kalangan pengusaha yang selama ini telah bekerja secara mandiri. “Ide ini diinisiasi dan mendapatkan apresiasi  positif oleh Bupati Karanganyar, Yuliatmono yang dengan bangga akan memberikan perlindungan dan memberikan fasilitas dan kerjasama untuk perkembangan ekonomi, sehinggamampu mandiri” ujar Maharani dalam pidatonya 

Maharani, SH terpilih sebagai Ketua Umum HWMI , ketika membacakan ikrar bersama. 

Acara pengukuhan organisasi wanita yang dinaungi dalam HWMI itu dihadiri jajaran Muspida Karanganyar. Sementara itu menurut data di Pengadilan Agama (PA) Karanganyar ada sejumlah 1.196 orang mengajukan gugatan cerai, terhitung hingga awal November tahun 2023. Dari jumlah itu, 901 orang yang mengajukan gugatan terdiri dari perempuan.

Masalah Ekonomi

Sisanya yang 295 gugatan diajukan laki-laki. Hal itu dikatakan Ketua PA Karanganyar. Ungkapan itu diutarakan Riana Ekawati, SH.MH, ketika menghadiri pelantikan paguyuban Himpunan Wanita Mandiri Indonesia (HWMI) di rumah dinas bupati tersebut.  “Sebagian besar alasan gugatan cerai yang diajukan tentang ekonomi,” kata Riana Ekawati

Secara rinci Rina menyampaikan, pada tahun 2021 terdapat 2007 kasus perceraian yang diputus di P A Karanganyar dan tahun 2022 terdapat 1.800-an kasus. Lebih lanjut Riana mengatakan, untuk menekan kasus perceraian, PA Karanganyar meminta, pihak yang mengajukan gugatan cerai untuk berdamai dalam mediasi.

Sehubungan dengan munculnya wadah para janda ini, Riana mengapresiasi para janda di Solo Raya tersebut, pihaknya berharap para wanita single parent tetap tangguh dan mandiri dalam menjalani rumah tangga tanpa suami.“Dari sinilah para janda ini dituntut menanggung anak-anak yang masih di bawah umur menjadi  hak asuhnya, maka perlu mandiri secara ekonomi” tandasnya. (Her)