PENURUNAN STUNTING BUKTI SIAP MENYAMBUT GENERASI EMAS .INI ULASANNYA

 



Sosialisasi Program KIE Bangga Kencana


KENDAL (JURNALKREASINDO.COM)-Sosialisasi Program KIE Bangga Kencana kembali dilaksanakan BKKBN dengan menggandeng mitra kerja Anggota Komisi IX DPR RI, Tuti Nusandari Roosdiono tentang percepatan penurunan stunting. 

Kali ini, acara yang diadakan dengan khidmad tersebut  digelar di Gedung Serba Guna Desa Tambahsari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal   Minggu (05/11/2023).

Acara ini dihadiri oleh beberapa pihak terkait antara lain,Tuti Nusandari Roosdiono Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Iwan Dwi Antoro, S.Pd, M. Sc Sekretaris Peningkatan Kualitas dan Sistem Data Keluarga Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Sudarni, S.Sos. M.M Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kabupaten Kendal, Suroti S.M Kepala Desa Tambahsari dan para tokoh masyarakat di Kecamatan Limbangan.

Dalam kesempatan ini, Tuti N Roosdiono menyampaikan salah satu program kerja di Komisi IX DPR RI untuk keluarga Indonesia adalah bersinergi dengan BKKBN untuk penguatan program penurunan stunting yang di targetkan secara nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024.  Tuti N Roosdiono

menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) harus diberikan secara optimal dan berkelanjutan.

“ASI itu luar biasa dampaknya bagi anak. Perlu diperhatikan dalam pemberian ASI ekslusif 6 bulan pertama, anak dianjurkan untuk tidak diberi makanan atau minuman tambahan, cukup dengan air ASI saja sudah cukup”, ungkapnya.

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan melanjutkan  stunting perlu menjadi perhatian bersama yang harus melibatkan lintas sektor dan dukungan secara penuh dari masyarakat, karena anak yang stunting perkembangan kecerdasannya tidak bisa optimal sampai ia nanti dewasa. 

"Sehingga edukasi dan promosi percepatan penurunan stunting harus terus menerus dilakukan."ujarnya. 


Bersinergi Bersama Lintas Sektor Turunkan Stunting

Sementara itu, Iwan Dwi Antoro, S.Pd, M. Sc., Sekretaris Peningkatan Kualitas dan Sistem Data Keluarga Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan masalah stunting ini lebih serius supaya pravelansi stunting bisa menurun terutama di Kecamatan Limbangan yang mencapai 17,55 persen. Hal ini bisa dilakukan dengan pengetahuan mengenai stunting dan pencegahannya.

Dia menegaskan bahwa jika anak terindikasi stunting harus secepatnya ditangani atau dapat langsung konsultasi ke layanan BKKBN. Hal ini bisa diperhatikan secara mandiri pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dimulai dari masa konsepsi pembuahan sperma dan ovum hingga anak berusia 2 tahun sebab di masa inilah seorang anak menjadi sangat adaptif dengan lingkungan sekitar. Maka jika secara biologis dan psikologis seorang anak tidak adaptif maka secepatnya melakukan pemeriksaan intensif.(Hong)