Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kab. Semarang Dra. Dewi Pramuningsih,
MPd, ketika memberikan pengarahan tentang bahaya stunting.
SEMARANG (JURNALKREASINDO.COM) - Sosialisasi dan Promosi KIE Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) terus dilakukan BKKBN untuk mempercepat penurunan stunting. Kali ini Sosialisasi dilaksanakan pada Kamis (16/11/2023) di GOR Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
kolaboratif ini dihadiri beberapa pihak terkait, antara lain
Tuti Nusandari Roosdiono (anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan melalui virtual),
Sis Budiyono (tenaga ahli anggota DPR RI Komisi IX Tuti Nusandari Roosdiono),
Dra. Dewi Pramuningsih, MPd (Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang).
juga Bagus Suryo Kusumo SPd (tokoh masyarakat Kabupaten
Semarang), Kaelani (Kepala Desa Rowosari) dan tamu undangan dan masyarakat di
kawasan Kecamatan Tuntang. Dalam sambutannya melalui virtual, Tuti Nusandari
Roosdiono menyapa peserta, dimana acara sosialisasi ini dilakukan agar
pemahaman stunting menjadi modal dalam pencegahan stunting.
Ratusan warga Desa Rowosari, Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang yang mengikuti simulasi tentang pencegahan
stunting.
Tuti meyakinkan masyarakat supaya lebih serius melihat
stunting sebagai musuh yang harus diperangi guna menyambut Generasi Emas
Indonesia di tahun 2045. “Sebelumnya mohon maaf, jika saya belum bisa
bergabung, tapi poinnya bapak ibu semua bisa mendapatkan pengetahuan. Jadi, mohon
nanti paparan dari pemateri disimak baik-baik kemudian diterapkan di keseharian”
ujarnya
Gotong Royong
Jika perlu, dibagikan
kepada saudaranya yang belum datang.
Selanjutnya Ia menambahkan, dengan melaksanakan program untuk mengentaskan
stunting ini, diperlukan gotong royong menjadi inti dari semuanya. Sementara, Dra. Dewi Pramuningsih, MPd
menyampaikan, stunting terjadi karena beberapa
faktor yang kurang diperhatikan.
Penyebab masalah stunting di Indonesia memang memerlukan
penanganan yang tepat, sebab bisa menjadi salah satu ancaman serius, bila tidak
dilakukan tindakan pencegahan. “Adapun penyebab
terjadinya stunting antara
lain balita dengan
riwayat berat badan
lahir rendah,riwayat
penyakit infeksi yang
pernah dialami, pola asuh orangtua
terkait nutrisi” paparnya
Selain itu juga pemberian
air susu ibu
secara ekslusif, ketersedian sandangpangan, pendidikan orangtua, sosial,
budaya, ekonomi. Perilaku terkait pola asuh yang kurang atau
buruk, juga dapat menyebabkan stunting secara spesifik. Pengetahuan ibu yang
kurang dalam memenuhi nutrisinya saat masa kehamilan, persiapan nutrisi yang
harus dipenuhi saat mempersiapakan kehamilan, paska melahirkan untuk
menigkatkan produksi ASI yang baik. (Hong)