Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kab. Semarang Dra. Dewi Pramuningsih,
MPd.
SEMARANG
(JURNALKREASINDO.COM) – Kolaborasi mitra kerja Komisi IX DPR-RI, BKKBN Jawa
Tengah terus gencar melaksanakan Sosialisasi dan Promosi KIE (Komunikasi,
Informasi, Edukasi) program percepatan penurunan stunting. Sosialisasi kali ini
difokuskan di wilayah Kabupaten Semarang , tepatnya di Dusun Krajan, Desa
Wonoyoso, Kecamatan Pringapus.
Kegiatan kemitraan BKKBN dan Komisi IX DPR-RI yang berlangsung Rabu (15/11/2023) dihadiri 300 orang yang terdiri dari tamu undangan, serta tokoh masyarakat di Kecamatan Pringapus. Acara kolaboratif ini dihadiri beberapa pihak terkait, antara lain Tuti Nusandari Roosdiono Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan melalui virtual, Sis Budiyono Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi IX Tuti Nusandari Roosdiono.
Anggota DPR-RI Komisi IX Tuti Nusandari
Roosdiono virtual, memberikan paparannya secara virtual.
Selain itu juga Dra. Dewi Pramuningsih, M.Pd Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten
Semarang, Bagus Suryo Kusumo S.Pd Tokoh Masyarakat Kabupaten Semarang, Amir
Burhanudin Kepala Desa Desa Wonoyoso. Dalam Sosialisasi dan Promosi KIE Program
percepatan penurunan stunting Sis Budiyono mengatakan, bagaimana pentingnya
memperhatikan keseimbangan gizi keluarga.
Tanggung jawab ini harus ditanggung Bersama dalam keluarga. “Keseimbangan
pangan khususnya di lingkungan keluarga, karena kesehatan anggota keluarga merupakan
faktor penting dalam mencapai kebahagiaan keluarga secara keseluruhan. Bukan
bapak-bapak saja yang harus diap, tapi ibu-ibu harus paham dalam mengatur pola
makan keluarga”, ujar Sis dalam sambutannya selaku Tenaga Ahli Anggota Komis IX
DPR-RI Tuti Nusandari Roosdiono.
Program Prioritas
Dra. Dewi Pramuningsih, M.Pd menyampaikan, program pencegahan stunting ini menjadi salah
satu program prioritas pemerintah pusat. Masalah stunting di Indonesia memang
memerlukan penanganan yang tepat karena bisa menjadi salah satu ancaman serius
bila tidak dilakukan tindakan pencegahan.
“Para orang tua harus menginvestasikan perhatian kepada anak agar dapat
diketahui tumbuh kembang anaknya” katanya
Foto Bersama masyarakat Kecamatan
Pringapus, Kabupaten Semarang.
Bagi calon ibu dan
calon ayah sebaiknya memeriksakan diri ke dokter, ketika sudah mempunyai
keinginan untuk mempunyai anak. Ini salah satu Tindakan sederhana yang dapat
mencegah stunting”. Kata Dra. Dewi sembari menambahkan, postur anak stunting
pada umumnya lebih pendek pada usia
normalnya, pertumbuhan tulang tertunda. Untuk mengetahui kondisi tersebut, anak
baduta maupun balita saya anjurkan rutin dibawa ke posyandu, sehingga bila
terdapat anak berisiko stunting akan cepat terdeteksi dan cepat mendapat
penanganan” tandasnya. (Hong)