Dari kiri : Dwiyanto Cahyo Sumirat
(Kepala Perwakilan BI Solo), Teguh Prakosa (Wakil Wakota Surakarta), Iwan
Suryana dan Ferry S Indrianto, saat memberikan keterangan pers.
SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Solo Great Sale (SGS) Ke – 10 yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta, pada 5 Mei -2 juni 20204 mendatang, didukung penuh Kementerian Investasi melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), karena tema yang diusung ‘Grebeg Investasi’ ini sangat tepat. “Hal ini sejalan dengan pemerintah” tandas Iwan Suryana
Ungkapan Iwan
Suryana, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Kementerian
Investasi itu diutarakan ketika jumpa pers pelaksanaan SGS di Solo, Jawa
Tengah, Kamis (2/5/2024) di Loji Gandrung, Solo. Ia mengatakan pelaksanaan SGS
sangat strategis untuk mendorong investasi. “Target investasi terus meningkat
di tahun 2024 ini, kami mencatat target investasi dari Presiden Joko Widodo
pada tahun ini sebesar Rp1.650 triliun” katanya
Memang, target tersebut tidak sedikit, maka dari itu bagaimana agar
bisa tercapai target Kementerian Investasi itu, sehingga pihaknya sangat
berharap agar seluruh provinsi bisa memanfaatkan sumber daya yang ada. Untuk
itu, setiap daerah harus bersama-sama memanfaatkan kegiatan investasi, sehingga
target dapat dicapai bersama-sama.
Seusai jumpa pers, para panitia SGS
Ke-10 yang mengusung tema ‘Grebeg Investasi’ berfoto bersama.
Lebih jauh Iwan mengatakan, termasuk investasi di Solo ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Investasi itu harus terintegrasi, sebab masing-masing daerah memiliki kelebihan dan kekurangannya. Terkait dengan aglomerasi Solo Raya. “Maka, wilayah-wilayah yang ada di sekitar Kota Solo harus bisa memanfaatkan potensi dan infrastruktur yang dimiliki oleh Solo” ujarnya
Pentingnya Kolaborasi
Maksudnya, secara infrastruktur Solo ini sudah sangat bagus,
kondisi ini sebagai modal yang harus dimanfaatkan oleh daerah. Apalagi sejarah
Kota Solo sangat luar biasa, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap
berdirinya Republik Indonesia. Ungkapan senada juga disampaikan Ketua Kadin
Kota Surakarta sekaligus Ketua Panitia SGS 2024, Ferry S Indrianto.
Ferry menjelaskan, Solo sebagai pusat aglomerasi harus
menyiapkan diri untuk berkolaborasi dengan daerah sekitar. "Selaku pemilik
wilayah aglomerasi, Kota Solo harus memiliki kesadaran pentingnya kita
kolaborasi dengan tujuan untuk meningkatkan aglomerasi Solo Raya, sehingga usai
pelaksanaan SGS nanti, akan tetap mengawal perkembangan investasi di Solo Raya”
paparnya
Hal ini menjadi sebuah kebangkitan perekonomian yang lebih
inklusif. Artinya, semua pihak harus menyadari, bahwa sumber daya lokal kita
bukan hanya menjadi objek tapi juga pelaku atau subjek sebagai pelaku utama
pembangunan perekonomian ke depan. Dengan demikian SGS yang sudah menjadi
agenda tahunan, akan tersus berkembang secara ekonomi” tuturnya. (Hong)