Puspo Wardoyo, ketika menerima nota penghargaan
dari Pemerintah Saudi.
SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Puspo Wardoyo, owner Ayam Bakar Wong Solo Group menerima penghargaan dari Pemerintah Saudi, atas keberhasilannya bekerja sama dalam memberikan pelanan makanan siap saja kepada ribuan jemaah haji tahun 2024 ini.Penghargaan diberikan sebagai bentuk Mashariq atas dukungan dan kerja sama selama musim haji 1445 H. Penghargaan ini diterima oleh Direktur Utama PT HATI, Ir Sugiri. Plakat penghargaan juga diberikan kepada staf PT HATI yakni Rio Nugroho (kepala pabrik), Wawan Zunaedi (Manager Quality Control), dan Arif Billah (Representative PT HATI di Arab Saudi).
Kedepannya Kerajaan Saudi akan meningkatkan pelayanan
makanan sehingga kedepannya, termasuk dalam proses produksi juga harus
mengikutu standar GMP (Good Manufacturing Process) dan juga mengimplementasikan
HACCP (Hazard Analysis Control Point). sehingga salah satu solusi yang terbaik
adalah makanan siap saji dari PT Halalah Thayyiban Indonesia yang praktis dan
mudah dikonsumsi, dimana didistribusikan ketika jamaah haji belum padat atau
belum menempati hotel. Ini salah satu solusi sehingga jamaah haji itu
mendapatkan jaminan makanan atau stok makanan yang sudah ada di hotel, bahkan
sebelum jamaah' haji itu datang. Ini kita pikir lebih baik sehingga jamaah haji
menjadi tenang.
Sehingga makanan yang dihasilkan oleh catering atau
pabrikasi ini menjadi satu lebih higienis, kedua lebih sehat, kemudian ketiga
lebih awet dengan menggunakan teknologi tinggi dan juga menggunakan standar
proses sesuai dengan SFDA atau proses fabrikasi. “Ini yang ke depan harus
menjadi konsen dari semua pelaku di bisnis makanan perhajian” ujar Puspo
Wardoyo, Owner Ayam Bakar Wong Solo yang
juga memproduksi MakanKu. Pemerintah
Saudi ke depan berkomitmen untuk melayani tamu -tamunya Allah secara lebih baik
dalam hal sistem managementnya, sistem informasinya termasuk dalam hal makanan.
Saudi dalam hal makanan mempunyai standar tinggi dimana ada
SFDA (Saudi Food and Drug Authority) hal tersebut memang sangat ketat tidak
hanya dalam makanan yang dijual di modern trade, tapi juga merambah ke
pelayanan haji. Sehingga memang Saudi ini sudah memposisikan diri sebagai
khodamul alharomain sebagai pelayan dua tanah suci. Otomatis salah satu
tanggung jawabannya adalah melayani tamu -tamu Allah dengan sebaik-baiknya, itu
tekad Saudi.
Salah satu kendala utama di dalam fresh catering ini,
masalah transportasi. Ketika semakin banyak jamaah' haji dengan infrastruktur
jalan terutama yang tidak bertambah secara signifikan, maka transportasi
menjadi kendala utama di dalam proses pendistribusian makanan. Ini yang
mengakibatkan juga fresh catering ini bukan menjadi solusi, bahkan menjadi
kendala. Sehingga ketika sudah dimasak tapi tidak bisa didistribusikan, ini
salah satu kendala sampai saat ini, sampai haji tahun ini. (Her)