KUBU LDA VERSUS KUBU PB XIII SALING PUKUL, GEGARA BEREBUT ‘NABUH’ GAMELAN SEKATEN

 

Para wiyoga ketika menabuh gamelan sekaten, seusai suasana damai dan berjalan lancar. 

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) – Baku hantam terjadi antara kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) melawan (versus) kubu Paku Buwono (PB) XIII, diduga gegara mereka berebut nabuh (membunikan) gamelan sekaten. Peristiwa ini berlangsung, ketika  prosesi pembukaan perayaan sekaten hajad dalem Kraton Surakarta yang seharusnya sakral.

Insiden yang mestinya tidak diinginkan itu, diawali dengan adu mulut yang berlanjut saling memukul. Tentu saja, Insiden tersebut membuat citra kraton Surakarta kembali meredub. Kejadian itu berlangsung pada Senin (9/9/2024) di halaman Masjid Agung Surakarta. Sesuai dengan keterangan yang dihimpun jurnalkreasindo.com menjelaskan, acara itu awalnya berjalan lancar. 

Namun, perayaan Sekaten yang seyogyanya digelar di luar Alun-Alun Kraton Surakarta (karena Alun-Alun tengah direnovasi ) maka dipindahkan di halaman Masjid Agung. Meski ada 2 pihak penyelenggara, kubu PB XIII yang dipandegani Pengageng Parentah Kraton Surakarta, KGPH Dipo Koesoemo dan kubu Lembaga Dewan Adat pimpinan GKR Wandansari tidak terjadi persaingan.

Berubah Tegang

Entah kenapa, tiba-tiba saja suasana berubah tegang saat gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Nyai Guntur Sari hendak ditabuh sebagai penanda dimulainya perayaan Sekaten. Disana muncul Kanjeng Raden Arya (KRA) Rizki Baruna Ajidiningrat (kubu Raja PB XIII) mendatangi lokasi bangsal tempat gamelan Kyai Guntur Madu ditabuh.

KRA Rizki Baruna yang juga menantu PB XIII yang mengenakan beskap warna putih itu memprotes mengapa gamelan Kyai Guntur Madu sudah dibunyikan. Padahal belum ada dhawuh (perintah) dari sinuwun PB XIII. “karena itu Surat perintah sinuwun, saya tunjukan” kata KRA Rizki Baruna, sambil mendorong salah satu abdidalem kubu LDA.

Mengetahui peristiwa itu, maka sejumlah abdi dalem dari kubu LDA tidak terima ganti mendorong dan menyeret KRA Rizki agar menjauh dari lokasi gamelan. Dalam waktu sekejap, para abdi dalem dari dua kubu itu saling dorong dan saling pukul. Untung saja, beberapa aparat Polri dan TNI yang berjaga di sekitar tempat Kejadian peristiwa segera melerai aksi baku hantam dua kubu itu. (Ryan)