Masyarakat sekitar bisa mendapat
pekerjaan dari pembisnis kuliner yang berkolaboarasi dengan Makan Bergizi
Gratis.
BOYOLALI, JURNALKREASINDO.com
- Para pelaku bisnis kuliner yang terlibat dalam program makan bergizi gratis
bersyukur karena dapat memberikan dampak positif secara langsung dengan
mempekerjakan masyarakat sekitar di program ini. Sugiri pengawas Yayasan Bangun
Gizi Nusantara, yang dimotori oleh perusahaan kuliner Wong Solo Group,
mengungkapkan bahwa pihaknya mempekerjakan sekitar 150 orang yang terdiri dari
masyarakat lokal dalam menjalankan program yang diusung Presiden RI Prabowo
Subianto tersebut.
Yayasan ini bertugas mendistribusikan makan bergizi gratis
wilayah Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka mengelola dua SPPG Gagaksipat
dengan mengerahkan warga yang berasal dari warga sekitar SPPG yang telah
menjalani pelatihan pengelolaan dapur dengan standar yang ditetapkan Badan Gizi
Nasional. "Kita memperkerjakan dua dapur di Gagaksipat ini kurang lebih
150 pekerja lokal atau daerah sekitar sini,” ujar Sugiri kepada wartawan, pada Rabu (8/1).
Hal Ini tentunya juga di samping anak-anak mendapatkan
asupan gizi yang lebih baik, kita juga memperkerjakan masyarakat sekitar sini,
pedagang-pedagang juga akan sangat terbantu dengan program makan bergizi. Sugiri
mengatakan sebagai pelaku bisnis kuliner, grupnya bersyukur dapat ikut berperan
aktif dalam mensukseskan program ini. “Kami merasa sangat terharu senang
dilibatkan dalam program ini. Kami sangat berterima kasih pada Pak Prabowo yang
sudah mengadakan program ini,” ungkapnya.
Adapun Kepala Produksi di dapur Gagaksipat, Adinda
mengatakan bangga bisa terlibat bekerja untuk program unggulan pemerintah ini. “Saya
selaku kepala produksi merasa senang dengan adanya program Pak Prabowo ini.
Selain itu saya juga merasa terbantu dan bersyukur saya ikut mensukseskan
program ini,” tuturnya .
Adinda mengatakan menu makanan yang mereka siapkan
bervariasi, mulai dari nasi, olahan ayam, daging, sayur, buah, dan telur. Demi
menjamin mutu gizi, mereka juga melibatkan ahli gizi yang berkompeten. "Kami memiliki ahli gizi yang
berkompeten untuk mengawasi nutrisinya sudah sesuai untuk siswa atau untuk
penerima manfaat yang kami tuju," ujar Adinda sembari menambahkan, Selain
itu, proses pengolahan makanan pun dipastikan kebersihannya melalui standar
yang sudah ditentukan, yakni para karyawan mengenakan hair net, masker, sarung
tangan hingga sepatu boots. (Her)