Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum, ketika
memberikan tausiyah dalam Pengajian Refreshing Pimpinan PDM Kota Surakarta.
SOLO,
JURNALKREASINDO.com - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Drs. H. A. Dahlan
Rais, M.Hum., memberikan tausiyah dalam Pengajian Refreshing Pimpinan PDM Kota
Surakarta pada Senin (17/3/2025) di gedung dakwah Balai Muhammadiyah Solo.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan pentingnya mengambil hikmah Ramadan
untuk meningkatkan semangat (ghirah) dalam bermuhammadiyah.
Pengajian ini dihadiri ratusan pengurus Muhammadiyah dari
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Unit Pembantu Pimpinan (UPP) PDM Kota
Surakarta, perwakilan Organisasi Otonom (Ortom) Daerah, Pimpinan Cabang dan
Ranting Muhammadiyah, serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kota
Surakarta.
Di akhir acara, PDM Kota Surakarta juga menyerahkan dana
stimulan operasional kepada masing-masing cabang dan ranting. Dihadapan ratusan
peserta, Dahlan Rais menekankan bahwa ibadah Ramadan tidak boleh hanya dipahami
dalam aspek formalitas saja, tetapi harus menyentuh dimensi spiritual yang
berujung pada dampak sosial.
"Jika kita cermati, ibadah dalam Islam selalu bermuara pada kebaikan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, jangan hanya memahami ibadah secara formal, tetapi tangkap pesan spiritualnya agar dapat memberikan dampak bagi kemajuan masyarakat. Maka dari itu, ada trilogi ibadah: formal, spiritual, dan sosial," jelasnya.
Patusan pesrta Pengajian Refreshing
Pimpinan PDM Kota Surakarta, dalam mengikuti tausyiah Dahlan Rais.
Ia juga mengajak para kader Muhammadiyah untuk terus meningkatkan semangat dalam berorganisasi dan memahami Islam sesuai dengan konsep Islam Berkemajuan, sebagaimana diputuskan dalam Muktamar Muhammadiyah. Salah satu wujudnya adalah pengembangan konsep wasathiyah (moderasi) dalam Islam.
"Islam Berkemajuan memiliki empat karakteristik utama,
yaitu berbasis tauhid, bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, membuka pintu
ijtihad, serta mengembangkan wasathiyah sebagai bentuk Islam yang menjadi
rahmat bagi seluruh umat manusia," ungkapnya, sembari menambahkan, terkait
berdirinya Universitas Muhammadiyah PKU, Ia menyampaikan apresiasi atas berdirinya
Universitas Muhammadiyah PKU di Surakarta.
Dengan demikian, kini Muhammadiyah memiliki tiga universitas
di Kota Solo, yakni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas
'Aisyiyah Surakarta (Unisa), dan Universitas Muhammadiyah PKU. "Pendidikan
adalah sektor strategis dalam pembangunan bangsa. Dengan sistem pendidikan yang
kuat, kita optimis Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia dapat bersaing dengan
bangsa-bangsa lain," ujarnya.
Salah satu peserta pengajian, Pujinta, yang juga merupakan Pimpinan
Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah, mengaku senang mengikuti
kegiatan ini. "Pengajian ini sangat positif karena mampu membangun
semangat dan memotivasi para pimpinan dan anggota untuk lebih disiplin dalam
beribadah dan bermuamalah. Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus maju dan
berbenah diri," katanya. (Her)