Dies Natalis Ke-61 ISI Solo Apresiasi Pelaku Seni, Rektor: Momentum Refleksi dan Proyeksi

 

Prosesi pemberian penghargaan kepada masyarakat dan Alumni, oleh rektor ISI Solo, Prof. Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar., M. Hum.

SOLO, JURNALKREASINDO.com - Rektor ISI Solo, Prof. Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar., M. Hum mengatakan, peringatan Dies Natalis ke-61 ini bukan semata-mata seremoni, melainkan momentum refleksi dan proyeksi. Di tengah berbagai capaian dan pengakuan.

“Kita dituntut untuk terus mawas diri, melakukan perbaikan berkelanjutan, serta membangun ekosistem seni yang inklusif, adaptif, dan kolaboratif” ujarnya disampaian dalam Sidang Senat Terbuka Dalam Rangka Dies Natalis ke-61 ISI Solo, di Pendapa KGPH Djojokusumo

Di Kampus Kentingan pada Selasa (15/7/2025) itu mengusung Tema The Harmony of Tradition and Innovation: Building Independence Towards Future, menjadi penanda arah dan semangat transformasi ISI Solo ke depan.

Rektor juga menegaskan, di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital, kita menyadari pentingnya menjaga akar budaya, sembari terus berinovasi demi menjawab kebutuhan zaman. Tradisi dan inovasi bukan dua kutub yang bertentangan, melainkan dua pilar yang harus diseimbangkan.

Dikatakan, selama enam puluh satu tahun perjalanannya, ISI Solo telah membuktikan diri sebagai pusat pendidikan seni yang tidak hanya berakar pada nilai-nilai budaya Nusantara, tetapi juga terbuka pada dinamika perubahan zaman.


Tari gambyong sebagai pembuka acara peringatan Dies Natalis ke-61 ISI Solo.

“Banyak lulusan kami yang kini menjadi pelaku seni ternama, baik di tingkat nasional maupun internasional. Mereka adalah representasi dari semangat kebudayaan yang kreatif, inovatif, dan transformatif,” ungkap I Nyoman Sukerna

Tentu capaian ini tidak lepas dari kerja kolektif semua pihak yang terus memperkuat peran ISI Solo sebagai institusi pendidikan tinggi seni yang relevan. Kekuatan kita terletak pada kemampuan membaca zaman, merawat identitas budaya.

Disamping itu menjadikan seni sebagai solusi atas berbagai persoalan sosial dan kemanusiaan. Rektor menegaskan bahwa transformasi kelembagaan ke dalam pola Badan Layanan Umum (BLU) memerlukan budaya kerja baru yang mengutamakan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.

Untuk itu, kami mendorong seluruh unit di lingkungan ISI Surakarta agar menyusun rencana kerja berbasis kinerja, menyelaraskan capaian individu dan institusi dalam satu sistem yang terintegrasi. “Pentingnya penguatan kualitas tata kelola kelembagaan melalui sistem digital yang terstandar” katanya

Perbaikan sistem informasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pembentukan jejaring kemitraan strategis, menjadi bagian dari langkah menuju universitas seni yang unggul dan berdaya saing global.

Dalam peringatan  Dies Natalis ke-61 ISI Solo, ditampilkan tari adat Timor Leste hasil karya Dr Eko Supriyanto.

Pada kesempatan tersebut Rektor menyampaikan sejumlah pencapaian sepanjang tahun 2025 ini diantaranya, Pertama Penambahan 5 orang Guru Besar dalam bidang-bidang ilmu seni. Kedua,  Keikutsertaan dalam program pertukaran mahasiswa internasional (AIMS) sebanyak 3 mahasiswa.

Ketiga, pengakuan Akreditasi A untuk UPA Perpustakaan.keempat, penghargaan Silver Winner Zona Integritas. Kelima, terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2025 tentang Pendirian Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI).

Sulawesi Selatan menjadi tonggak penting bagi ISI Surakarta, yang telah berhasil melaksanakan tugas strategis sebagai pendamping pendirian perguruan tinggi seni dan budaya di Pulau Sulawesi. Dengan regulasi tersebut, ISBI Sulawesi Selatan di Kabupaten Takalar.

Sehingga resmi berdiri sebagai penyelenggara suburusan pemerintahan di bidang pendidikan tinggi dalam lingkup seni dan budaya. Di tahun 2025, ISI Surakarta memiliki 2 fakultas dengan 20 program studi, antara lain Fakultas Seni Pertunjukan sebanyak 7 program studi.

Selain itu juga Fakultas Seni Rupa dan Desain sebanyak 13 program studi. Akreditasi institusi ISI Surakarta adalah Baik Sekali, dengan program studi berakreditasi Unggul sebanyak 2 prodi, akreditasi A sebanyak 2 prodi, Baik Sekali 1 prodi, dan B sebanyak 10 prodi.

Dengan dibukanya 7 program studi baru, yaitu S-1 Arsitektur, D-4 Animasi, D-4 Destinasi Pariwisata, D-4 Tata Kelola Seni, S-1 Koreografi Inquiry, S-1 Seni Intermedia, dan S-1 Desain Produk Industri, ISI Solo menambah kuota sebesar 147 mahasiswa baru di tahun 2025.

Bidang penelitian dan pengabdian kedapa masyarakat, jumlah penelitian yang dilaksanakan sebanyak 115 judul dan jumlah pengabdian masyarakat sebesar 59 judul. Sedangkan jumlah Hak Kekayaan Intelektual sebesar 120 karya, publikasi ilmiah nasional sebesar 100 artikel dan 13 buku.

Bahkan jumlah Publikasi Ilmiah Internasional sebanyak 3 Scopus. Pada Upacara Dies Natalis ke-61 ini, ISI Solo memberikan penghargaan “Adibrata” kepada tokoh masyarakat dan alumni yang berjasa dan berkontribusi pada pelestarian dan pengembangan seni untuk kemaslahatan masyarakat. (Her)