Mudita Sena (kanan) dan Lidia Hutapea,
ketika memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan.
SOLO, JURNALKREASINDO.com –Ajang Miss Batik Indonesia (MBI) 2025 bakal digelar pada Sabtu (19/10/2025) di The Sunan Hotel Solo dengan menampilkan 10 finalis terbaik. Para finalis itu akan berkompetisi memperebutkan gelar utama dan gelar atribut. Kegiatan tersebut dengan mengambil tema Wonder of Indonesia Batik.
Dengan tujuan membawa misi pelestarian batik ke tingkat
nasional dan internasional. Hal ini nenemukan Keajaiban Indonesia, melalui Pesona Batik dan Perempuan Inspiratif
Surakarta – Ajang Miss Batik Indonesia 2025. “Acara ini bukan sekadar kontes kecantikan,
melainkan wadah bagi perempuan muda Indonesia” ujar Mudita Sena, ketua
penyelenggara MBI 2025
Dengan demikian untuk
menjadi duta pelestarian budaya,
pendidikan dan pemberdayaan. Ungkapan Mudita itu, didampingi Endang R Guritno
(faunder) dan Lidia Hutapea (ketua Yayasan adikarya Pusaka Indonesia) saat menggelar Konferensi pers resmi Miss
Batik Indonesia 2025 dilaksanakan pada Senin (13/10/2025) di Kusuma Sahid
Prince Hotel, Solo.
Lebih jauh Mudita memaparkan, konsep acara filosofi tema,
serta nilai-nilai yang diangkat tahun ini. “Tema Wonder of Indonesia Batik ini,
kami pilih untuk menegaskan, keindahan batik bukan hanya terletak pada motif
dan warna, tetapi juga pada kisah, filosofi dan jati diri bangsa Indonesia.
Kami ingin menghadirkan perempuan muda yang tidak hanya anggun” katanya
Nasional dan
Internasional
Tetapi juga berpengetahuan dan berkontribusi bagi
pelestarian budaya. Tahun ini, Miss Batik Indonesia 2025 diikuti oleh finalis
dari berbagai provinsi di Indonesia yang telah melewati proses seleksi ketat
yang independen.
Mulai dari tahap online hingga karantina di Kota Solo.
Selama karantina, para finalis mengikuti pelatihan intensif mencakup public speaking, etika, kebudayaan,
eco fashion, leadership, dan community project. Sedangkan puncak acara Grand
Final Miss Batik Indonesia 2025 akan diselenggarakan pada Sabtu, 19 Oktober
2025 di The Sunan Hotel Solo.
Mereka akan
berkompetisi memperebutkan gelar utama dan gelar atribut, untuk membawa misi pelestarian batik ke tingkat
nasional dan internasional. Selain itu, kegiatan ini turut didukung oleh
berbagai pihak, mulai dari desainer batik, UMKM, sponsor lokal, hingga
tokoh-tokoh budaya yang peduli terhadap pelestarian Budaya Indonesia. (Hong)