Unisri Soroti Inovasi Global untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan, di Konferensi Internasional ICTESS 2025

 

Suasana serius dan kidmat diacara The 7 th International Conference on Technology, Education, and Social Science.

SOLO, JURNALKREASINDO. com - Universitas Slamet Riyadi(UNISRI) Surakarta kembali menyelenggarakan The 7 th International Conference on Technology, Education, and Social Science (ICTESS 2025) yang menjadi platform akademik bergengsi untuk membahas solusi lintas disiplinterhadap tantangan global.

Acara tersebut berlangsung pada Sabtu (15/11/2025) dengan mengambil tema sentral Driving Innovation For Inclusive And Sustainable Growth: Shaping The Future Of Education, Law, Agricilture, Food Technology, Economy, Politics, And Society, konferensi ini mempertemukan para sarjana, peneliti dan praktisi dari berbagai negara.

Hal ini untuk memperkuat kolaborasi global serta meningkatkan produktivitas ilmiah di lingkungan pendidikan tinggi. Rektor UNISRI, Prof. Dr. Drs. Sutoyo, M.Pd, dalam sambutannya , menekankan pentingnya integrasi pengetahuan untuk mengatasi tantangan kompleks di masa kini. "Hari ini, kita menyaksikan bukan hanya pertemuan pemikiran internasional.

Tetapi juga perayaan pengetahuan, inovasi, dan kolaborasi lintas batas dan disiplin ilmu," ujar beliau. Beliau menambahkan bahwa melalui kegiatan ICTESS ke-7 Tahun 2025, Unisri berkomitmen memperluas jejaring internasional serta mendorong civitas akademika untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Sorotan Pembicara Internasional dan Isu Kritis Sesi pleno menampilkan jajaran pembicara terkemuka, termasuk Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai pembicarautama. Skala internasional konferensi diperkuat dengan kehadiran pakar dari empat negara lain dalam sesi panel, yaitu :

Prof. Dr Sutoyo, MPd keika memberikan memberikan sambutannya dalam di Konferensi Internasional ICTESS 2025.

• Assoc. Prof. Dr. Wardatul Akmam Din, dari Universiti Malaysia Sabah, Malaysia.

• Prof. Bobur Sobirov dari Samarkand Branch of Taskent State University of Economic, Uzbekistan.

• Dr. Tran Nghia Khang dari An Giang University, Vietnam.

• Dr. Chuanchen Bi dari Khon Kean University, Thailand.

 Puluhan makalah yang dipresentasikan dalam sesi paralelmen cakup spektrum topik yang luas dan relevan secara global, mulai dari:

• Politik Sosial: Analisis inkonsistensi sikap Indonesia terhadap SDGs #14 (Kehidupan Bawah Air) di tengah dilema kebijakan hilirisasi nikel yang berpotensi merusak ekosistem laut.

• Ekonomi & Bisnis: Pengaruh green washing dalam memediasi citra merek hijau dan kepercayaan pada keunggulan kompetitif hijau, dengan studi kasus McDonald’s Indonesia.

• Pendidikan: Integrasi Deep Learning dan Contextual Learning untuk mendorong motivasi siswa dan keberlanjutan dalam pendidikan, serta integrasiketerampilan digital ke dalam Project-based Learning (PjBL) untuk mengatasi tren pekerjaan yang bergeser di Indonesia.

• Hukum: Pembahasan mengenai ketidakselarasan Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, khususnya UU Cipta Kerja, dengan standar Hak Asasi Manusia internasional.

• Teknologi Pangan & Pertanian: Inovasi panganfungsional seperti pengembangan biskuit bebas gluten untuk pencegahan stunting dan pemodelan adopsiblockchain untuk rantai pasokan pertanian berkelanjutan.

 Konferensi ICTESS ke-7 Tahun 2025 ini telah berhasil berfungsi sebagai katalisator untuk berbagi wawasan dan mendiskusikan pendekatan inovatif yang berkontribusi pada kemajuan dunia. Diharapkan, diskusi yang berorientasi pada solusi ini dapat diperluas dan diimplementasikan untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) secara nyata di tingkat nasional dan global. (Her )