70 ANAK DI JATENG TIAP TAHUN MASUK PENJARA

Suasana edukasi pasangan muda, Aula Kantor Kecamatan Cepogo, Boyolali.

BOYOLALI ( JURNALKREASINDO.COM) -  Berdasarkan data dari Rumah Kapas, tercatat sedikitnya 70 anak di Jawa Tengah setiap tahunnya masuk penjara. Trauma psikis anak akan meruntuhkan kekuatan mental anak.

Dengan demikian menyebabkan ketidakstabilan emosi. “Tidak jarang anak justru melakukan kenakalan yang membuat anak berhadapan dengan hukum” ujar  Dian Sasmita, Direktur Sahabat Kapas, Kamis (09/09/2021) di Aula Kecamatan Cepogo, Boyolali, dalam kegiatan edukasi calon pasangan muda

Sehingga kenakalan anak yang mengakibatkan mereka mendekam di  LPKA (lembaga pembinaan khusus anak) se Jawa Tengah,  100 persen pernah mengalami kekerasan dikeluarganya. Karenanya, penting dilakukan edukasi pada calon pasangan muda.

Acara edukasi pasangan muda ini dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak (DP2KBP3A). Sebanyak 20 orang calon pengantin se Kecamatan Cepogo mengikuti edukasi pra nikah selama tiga hari.

Tindak Kekerasan.

“Pada 2020 tercatat 411 pasangan muda baru di Cepogo” kata Dian, sembari menambahkan, kekerasan pada anak tidak hanya pada fisik, namun juga verbal dan psikis. Seperti diabaikan, diejek dan lainnya.

Hal tersebut memberikan dampak psikologis yang besar pada pertumbuhan anak. Bahkan nilai-nilai dalam keluarga tersebut akan terus dibawa. "Ketika kekerasan dialami anak saat kecil, akan memunculkan trauma” paparnya  

Dian Sasmita, Direktur Sahabat Kapas.  

Bahkan trauma itu akan muncul secara bawah sadar pada perilaku anak. Mereka termasuk anak rentan yang jarang mendapat kasih sayang orangtua. Trauma psikis akan meruntuhkan kekuatan mental anak.

Emosi Tidak stabil.

Trauma psikis akan meruntuhkan kekuatan mental anak , sehingga menyebabkan ketidakstabilan emosi.Tak jarang anak justru melakukan kenakalan yang membuat anak berhadapan dengan hukum.

Data dari Rumah Kapas, tercatat 70 anak di Jawa Tengah setiap tahunnya masuk penjara."Saya sudah mendampingi anak rentan sejak tahun 2019 sampai saat ini. Tercatat 900 anak di Jawa Tengah masuk LPKA” katanya

Mereka  100 persen pernah mengalami kekerasan orangtua. Itu belum anak rentan yang di luar. Jadi penting melakukan edukasi sejak dini pada calon orangtua. Dia ingin, para calon orangtua ini bisa mengasuh anak tanpa kekerasan.

Pelampiasan.

Meski tidak bisa memberikan pengaruh secara signifikan, dia berharap edukasi ini mampu membangkitkan kesadaran. "Ketika keluarga mengalami masalah, jangan lampiaskan pada anak, namun  bisa berkonsultasi secara gratis di layanan pusat pelayanan keluarga, terutama untuk keluarga rentan," katanya

Edukasi pra nikah ini untuk memberikan pemahaman para calon pengantin, mengenai dunia pernikahan. Termasuk persiapan mental, finansial serta tanggungjawab untuk menyejahterakan anak. "Jadi mereka paham berkewajiban menyejahterakan anak” pungkasnya. (Ryan )