Peran dan fungsi guru adalah memperdayakan dan mengoptimalkan potensi siswa. Guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator dan evaluator.
SURAKARTA
(JURNALKREASINDO.COM) - Dalam rangka memperingati satu abad pendirian
Yayasan Djama'atul Ichwan Surakarta, yang bergerak dalam bidang pendidikan TK,
SD dan SMP, pada Sabtu (12/02-2022) menggelar bincang pendidikan.
Sedangkan tema yang diangkat Tantangan Mengelola Pendidikan di Era Kekinian. Acara ini
diselenggarakan di SMP Djama'atul Ichwan, jalan Dr. Radjiman, Laweyan, Solo. Kegiatan
diikuti para pengurus yayasan, guru,
kepala sekolah SD dan madrasah dari Solo dan Sukoharjo.
Kepala Sekolah SMP Djama'atul Ichwan, Muhammad Rozaq
Darmawan, MPd menjelaskan, karena masih dalam masa pandemi kegiatan bincang
pendidikan ini terbatas hanya untuk 30 peserta dengan menerapkan protokol
kesehatan.
Lebih lanjut, Muhammad Rozaq Darmawan memaparkan, bincang
pendidikan menghadirkan pembicara Direktur Amalia Consulting, Suharno, dosen
prodi Akuntansi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta yang juga
berprofesi sebagai public speaker, trainer dan coach.
Tokoh Lokal dan
Nasional
Ketua Yayasan Djama'atul Ichwan, Mukhlis Mustofa, SPd, MPd,
menyampaikan, yayasan Djama'atul Ichwan yang telah berusia 100 tahun atau satu
abad telah melahirkan tokoh diberbagai bidang yang berkiprah ditingkat lokal
sampai nasional.
"Kami berharap bincang pendidikan ini bisa menjadi
motivasi, agar Djama'atul Ichwan menjadi lembaga pendidikan yang adaftif di era
merdeka belajar, sehingga melahirkan alumni yang memiliki religius, leadership dan altruisme, " harapnya
Pembicara bincang pendidikan, Suharno menyampaikan materi
dengan interaktif, komunikatif dan inspiratif,
mampu menghadirkan suasana yang antusias dan fun. Dalam paparannya disampaikan,
lembaga pendidikan di era kekinian harus
adaftif dengan lingkungan.
Sehingga jangan hanya terpaku membangun sarana fisik seperti
gedung sekolah semata, namun lupa menyiapkan SDM kompeten dan open mind
terhadap perubahan. "Gedung sekolah yang megah dan mewah bisa jadi besok
tinggal jadi museum” tandasnya
Pola Interaksi
Karena di masa depan belajar dan proses pembelajaran tidak
terpaku pada ruang kelas, namun bisa di mana dan kapan saja. Suharno mengingat,
pola interaksi dan proses pembelajaran antara guru dan siswa telah berubah.
Guru tidak cukup hanya menyampaikan materi klasikal. Guru
harus memahami gaya belajar dan gaya berfikir siswa yang beragam. " Siswa
yang saat ini duduk di SD maupun SMP adalah generasi Z dan generasi alpha yang
akrab dengan teknologi digital” paparnya
Mereka bisa belajar mandiri lewat internet. Maka cara dan
model pembelajaran juga harus diubah. Peran dan fungsi guru adalah
memperdayakan dan mengoptimalkan potensi siswa. Guru berfungsi sebagai
fasilitator, motivator dan evaluator.
Para guru bertindaklah sebagai trainer, mentor dan coach
bagi siswanya. Setelah acara tanya jawab, Suharno, membagikan buku hasil
karyanya Strategi Efektif Membangun Personal Branding kepada peserta yang aktif
dalam kegiatan bincang bisnis. (Eps)