Wonosobo Menjadi Pilot Edukasi
Literasi Digital Tular Nalar bagi Warga Lansia.
WONOSOBO
(JURNALKREASINDO.COM) - Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) dan
Pemerintah Kabupaten Wonosobo menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) untuk
meningkatkan literasi digital kelompok rentan dimulai dari lansia.
Penandatanganan itu berlangsung pada Jumat (11/02/2022). Transformasi
digital yang melaju kencang di Indonesia menyisakan beberapa persoalan, di
antaranya belum semua kelompok masyarakat mendapatkan kesempatan edukasi
literasi digital yang cukup.
Kaum lanjut usia (lansia) yang merupakan salah satu kelompok
rentan digital, seringkali menjadi korban disinformasi terkait tema kesehatan,
finansial dan politik. Padahal, kolaborasi antar pihak untuk meningkatkan
literasi digital kelompok lansia itu, harus menjadi prioritas.
Terutama dalam upaya literasi digital di Indonesia. Sehubungan
dengan itu, Masyarakat Anti fitnah Indonesia (Mafindo) dan Pemerintah Kabupaten
Wonosobo menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) edukasi literasi digital bagi
kelompok rentan.
Percepatan Sinergi
Didalamnya termasuk kelompok lansia, yang berlaku 5 (lima)
tahun. Nota Kesepakatan ini ditandangani oleh Bupati Wonosobo H. Afif
Nurhidayat, S.Ag dan Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho. Diharapkan
Nota Kesepakatan ini menjadi katalis bagi percepatan sinergi.
Bagi pemangku kepentingan sehingga pengarusutamaan edukasi
kepada lanjut usia di Kabupaten Wonosobo bisa terlaksana. Dalam kesempatan ini,
Bupati Wonosobo H. Afif Nurhidayat, S.Ag
menyambut baik Nota Kesepakatan ini.
Dan berharap kerjasama ini semakin melindungi kalangan
lanjut usia di Kabupaten Wonosobo. “Saya ajak semua elemen peduli dan menaruh
perhatian lebih kepada kaum Lanjut usia, karena diera digital saat ini banyak
dari mereka yang aktif sebagai pengguna media sosial” kata bupati.
Tapi karena kurangnya literasi digital tidak sedikit lansia
yang terjebak atau menjadi korban kejahatan lewat media sosial, seperti
penipuan, terpapar berita bohong atau turut menyebarkan informasi yang salah
tanpa adanya filter dan di bagikan ke teman sesama lansia.
Literasi Digital
Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho menyampaikan,
program Tular Nalar bagi Warga Lansia merupakan kerjasama erat antara Mafindo
dan Google.org yang didukung ementerian Komunikasi dan Informatika RI yang akan
berlangsung di 25 kota.
“Wonosobo menjadi pilot, kota pertama yang menjadi kawah
candradimuka untuk merumuskan strategi dan materi edukasi literasi digital bagi
kalangan lansia. Kami berterima kasih kepada Bupati Wonosobo dan jajarannya
yang sangat antusias bekerjasama” ujarnya
Dimana dalam program Tular Nalar bagi Warga Lansia ini,
semoga warga lansia di Kabupaten Wonosobo bisa segera tersentuh dengan edukasi
literasi digital yang semakin penting di era media sosial ini.
Penandatanganan Nota Kesepakatan ini juga dihadiri para
tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta perwakilan dari Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang sekaligus mengikuti Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) tentang
bagaimana strategi edukasi literasi digital.
Penyusunan Strategi
Bagi kelompok lansia yang difasilitasi Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Wonosobo. FGD ini dihadiri oleh Dr. KH Muchotob Hamzah MM
(Ketua MUI Wonosobo), KH Ahmad Chaedar Idris (Ketua Ponpes Al Manshur Kauman),
Dra Maya Rosida, M.M (Ketua GOW Wonosobo).
Selain itu juga hadir Dyah Afif Nurhidayat, SSTP (Ketua TP
PKK Kabupaten Wonosobo), Drs. Muchson, M.M. (Ketua Komunitas Pensiunan
Depdagri), Drs Purwono Subagyo (Ketua PWRI Wonosobo), Pdt. Setiaji Wiratmoko
S.Th (GKJ Wonosobo).
Bahkan Valentina Sutini (Pegiat Isu Ekonomi dan Perempuan) dan
Jaswadi (Ketua Jakilun Wonosobo) serta perwakilan dari OPD di lingkungan
Kabupaten Wonosobo jugahadir. Program Manager Tular Nalar bagi Warga Lansia,
Santi Indra Astuti menjelaskan, FGD ini akan mengumpulkan informasi penting
bagi penyusunan strategi dan materi edukasi bagi kalangan lansia.
Penipuan Digital
Meliputi pengalaman lansia di ruang digital, pengalaman
lansia terkait penipuan digital seperti pinjol ilegal, penipuan bermodus
hadiah, juga pengalaman lansia terkait hoaks kesehatan dan politik. Selain itu
dirumuskan cara pendekatan terbaik untuk melakukan edukasi kepada kelompok
lansia.
FGD ini difasilitasi oleh Dr. Novi Kurnia, M.Si (Ketua
Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UGM) dan Giri Lumakto (Kompasianer of
The Year 2018). Santi menjelaskan, FGD ini diharapkan mampu menyajikan model
edukasi literasi digital kepada kelompok lansia berdasar dari masukan para
tokoh masyarakat.
Juga tokoh agama dan perwakilan dari OPD. Model ini yang
kita harapkan bisa kemudian diadopsi oleh 24 kota lain di Indonesia dengan
disesuaikan sesuai konteks lokalitas masing-masing. "Kami berharap bahwa
kegiatan ini mampu menyumbang kepada aktivasi literasi digital kepada kelompok
lansia di Indonesia," ungkapnya. (Eps)