PROF SITI SUPENI DIKUKUHKAN, SETAHUN UNISRI HASILKAN 5 GURU BESAR

 

Prof, Dr Siti Supeni, SH, MPd, ‘Pendidikan Karakter dan Pelestarian Budaya Daerah’ sangat penting.

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo kembali mengukuhkan guru besar , Prof.Dr Siti Supeni, SH, MPd, pada Kamis  (02/03/2023) di Auditorium kampus setempat. Dengan demikian, Unsri dalam setahun ini telah menghasil  5 guru besar.

Pada kesempat  pidato ilmiahnya, Supeni mengetengahkan judul ‘Pendidikan Karakter dan Pelestarian Budaya Daerah’. Ia sebagai guru besar ke 5, dari bidang Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial. Dalam orasinya, kata Supeni,  didasarkan pada banyaknya penelitian yang dilakukan terkait pendidikan karakter.

Konsistensi dan kepeduliannya pada pendidikan karakter, membuat dosen kelahiran Wonogiri itu meneliti tentang sekolah ramah anak di empat daerah, masing-masing di  Aceh, Samarinda, Bali dan Jawa. “Saya merasa prihatin, terhadap kondisi anak-anak sekarang yang tergantung pada gawai” katanya

Dengan adanya gawai mudah sekali berbagai pengaruh masuk melalui teknologi informasi tersebut, termasuk budaya asing. Jika kondisi ini terus-menerus  dibiarkan, maka banyak siswa akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.

Supeni juga mengemukakan, ada beberapa hal yang akan mempengaruhi  anak dari pengaruh budaya asing yang mengikis jatidirinya. Diantaranya dengan adanya budaya yang kuat tertanam  pada anak dan dengan pendidikan agama yang kuat, anak akan memiliki filter untuk menolak pengaruh yang tidak sesuai dengan ajaran agamanya.

Eksis Dengan Budaya Daerah

Selain itu, faktor lingkungan di sekitarnya sangat berpengaruh. Dari penelitian yang  Ia lakukan, Supeni  menyampaikan catatan beberapa inti hasil yang dicapai. Pertama, eksis terhadap perkembangan budaya daerah yang berbasis pada anak.

 Prosesi pengalungan samir, oleh Prof, Dr Sutoyo, . Rektor Unisri Solo.

Dengan menguatkan ketiga nilai pendidikan karakter itu akan menjadikan pondasi anak kuat dalam menerima berbagai pengaruh dari luar. Sehingga disarankan agar di sekolah, siswa diberi kegiatan yang menarik.

Karena itu perlu kreativitas dari guru untuk bisa menanamkan nilai-nilai budaya untuk membentuk karakter siswanya. Juga pendidikan karakter berbasis budaya daerah, khususnya pada anak-anak sebagai generasi penerus agar mendapat perhatian yang serius.

Optimalisasi Peran Masyarakat

Adapun rekomendasi pada penelitian tersebut, perlu adanya optimalisasi peran masyarakat melalui forum anak daerah yang didukung pemerintah. Selain itu, kegiatan seni budaya daerah dalam mendukung kota layak anak dilaksanakan secara terprogram oleh pemerintah melalui surat edaran.

Bahkan, semangat pendidikan karakter dan pelestarian budaya daerah dimaksudkan untuk menguatkan fokus pemahaman, mengenai  benang merah pendidikan dalam melakukan link and match terhadap kompetensi yang sesuai kebutuhan abad 21 seringkali hanya bertumpu pada perkembangan teknologi, sementara kearifan budaya lokal acap terabaikan. Rektor Unisri, Prof. Dr. Drs Sutoyo. MPd dalam sambutannya menuturkan, dengan dikukuhkan Prof.Dr.Siti Supeni, SH, MPd, artinya selama setahun ini Unisri telah melahirkan lima guru besar.

Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi motivasi dan semangat bagi para dosen untuk bisa menyusulnya. Karena suatu perguruan tinggi jika memiliki banyak guru besarnya, akan menambah nilai tawar dan kenaikan derajat di masyarakat.

“Kedepan, Unisri bercita-cita dapat meraih capaian sebagai perguruan tinggi yang berkualitas Se- Asean. Untuk itu para dosen harus terus belajar miningkatkan kualitas dan kompetennya, sehingga dapat menjadi profesor sejati  yang mampu menularkan ilmunya melalui pengajaran kepada mahasiswa, konduktif dan mampu dijadikan inspirasi, bagi generasi di masa depan. (Her)