Sebagaian mahasiswa Fakultas Pertanian
UTP Surakarta, ketika berkegiatan mengolah bekatul dan manfaatnya.
BOYOLALI
(JURNALKREASINDO.COM) – 30 mahasiswa Fakultas Pertanian
(FP) Universitas Tunas
Pembangunan (UTP) Surakarta mengadakan kegiatan komunikasi pertanian yang
berlokasi di Dligo, Kecamatan Mojosongo,
Boyolali. Bentuk kegiatan itu mengolah bekatul yang dilaksanakan pada Sabtu
(16/12/2023).
Ungkapan itu diutarakan Dimar Prabawati, mahasiswa
Agroteknologi (semester 5), selaku ketua pelaksana, sedangkan tempat yang di
tuju untuk melakukan kunjungan di Bogo Organik atau Bogo Food. “Kegiatan
Komunikasi Pertanian yang dilakukan untuk mempelajari proses pembuatan bekatul yang bisa di olah jadi makanan” kata Dimar
Sehingga bisa dibedakan jenis bekatul dari cita rasa,
keunggulan, manfaat dan ciri khas dari beras putih,beras merah, beras
hitam.“Dalam kegiatan ini, kami juga mempelajari proses pembuatan tepung beras
dari semua jenis beras. Di Bogo Food sendiri juga memiliki beberapa jenis beras
organik” paparnya
Jenis bersar organik itu diantaranya beras menthik wangi,
beras menthik susu, beras hitam, beras 3 warna dan beras organik. Bahkan juga dipelajari
proses pembuatan bekatul untuk diolah menjadi makanan.Dimar juga menceritakan,
awal mula kegiatan ini tercetus. “Dimana yang menginisiasi kegiatan tersebut dosen
pembimbing komunikasi pertanian, Dr. Ir. Suswadi, Msi” tandasnya
Belajar Kewirausahaan
Suswandi yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Rektor 1 UTP
Surakarta.“Jadi waktu itu, saya konsultasi dengan pak Suswadi, lalu beliau
memberikan masukan untuk kegiatan program kerja komunikasi Pertanian itu bukan
hanya kunjungan, namun juga ada pelatihannya. Lalu, beliau menyarankan untuk
kunjungan dan pelatihan di Bogo Organik atua Bogo Food” tutur Dimar
Karena kebetulan juga Bogo Food juga binaan dari Suswad,
maka sebagai mahasiswa pertanian, tentu
Dimar merasa mendapatkan banyak manfaat
dari kegiatan ini. selain mendapatkan pengalaman tentang pengelolaan
beras maupun bekatul secara organik, tim bisa memberikan manfaat bagi UKM
komunikasi pertanian sendiri.
Bahkan dapat belajar kewirausahaan dari Bogo Food.
“Kunjungan ke Bogo Food membuat saya belajar banyak hal, seperti belajar bagaimana
cara berjualan di e-commerce, lalu membuat
packaging yang menarik untuk pemasaran, serta membuat
produk organik yang memiliki keunggulan khususnya untuk Kesehatan” urainya
Karena makanan sehat saat ini mulai banyak peminatnya juga,
orang-orang sudah peduli akan masalah
kesehatan. “Diharpakan, kegiatan komunikasi
pertanian ini dapat terus diterapkan,
jadi bukan hanya kunjungan saja, namun
juga bisa diterapkan semua yang sudah didapatkan dari kunjungan dan pelatihan
tersebut” pungkasnya. (Hong)