KONFLIK PALESTINA – ISRAEL DIBAHAS PRODI HI UNISRI DALAM DIPLOMATIC COURSE

 

Para dosen dan mahasiswa Prodi HI Unisri, seusai mengikuti Diplomatic Course.

SOLO (JURNALKREASINDO.COM) –Dipenghujung  tahun 2023, konflik antara Israel dengan Palestina sudah genap  76 tahun.  Pada awal Oktober 2023 lalu, eskalasi konflik di Timur Tengah itu paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir ini. Akibatnya banyak korban jiwa, hancurnya fasilitas kesehatan, sekolah, rumah dan fasilitas umum lainnya.

Hal ini terjadi , karena serangan udara, darat dan laut Israel menewaskan lebih dari 23.200 warga Palestina. Dimana dua pertiga dari jumlah tersebut, terdiri dari perempuan dan anak-anak menjadi korbannya. Maka dari itu, pada 26 Oktober 2023, digelar Sidang Majelis Umum PBB di New York. Sidang Umum PBB itu dilakukan darurat membahas konflik Israel dan Palestina.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan tindakan nyata di Gaza, agar warga sipil, awak media, tenaga kesehatan dapat dilindungi dan bantuan kemanusiaan dapat segera diberikan. Selanjutnya pada 12 Desember 2023, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menuntut gencatan senjata.

Serah terima cinderamata untuk H.E Nadjib Riphat Kesoema sebagai narasumber tunggal.

Peran PBB dalam konflik Israel-Palestina telah menjadi sorotan di berbagai belahan dunia. Melihat isu konflik Israel-Palestina dan peran PBB dalam menanggapi konflik itu, Laboratorium Ilmu Hubungan Internasional bersama Prodi HI Unisri Surakarta menyelenggarakan Diplomatic Course (UDC) 2024, dengan mengusung tema ‘The Role of the United Nations General Assembly (UNGA) in Addressing the Israel and Palestine Conflict’.

Isu Internasional

H.E Nadjib Riphat Kesoema, Duta Besar Indonesia untuk Australia 2012-2017 menjadi pembicara tunggal dalam seminar itu. “Tema ini sejalan dengan isu internasional yang kini jadi perhatian dunia," kata Kaprodi Hubungan Internasional Unisri Surakarta Ganjar Widhiyoga, S.IP, M.Si, Ph.D ketika memberi sambutan di Kampus Unisri Surakarta

UDC merupakan ajang mahasiswa mengasah skills dalam persidangan PBB. Tema mengenai kedamaian, keamanan  dan stabilitas konflik Israel dan Palestina menjadi fondasi bagi mahasiswa HI UNISRI untuk melakukan persidangan PBB. Dalam mengasah skills persidangan PBB tersebut, mahasiswa tetap memerlukan insight dan knowledge.

Khususnya mengenai konflik yang terjadi dan bagaimana langkah yang diambil PBB. "Sehingga, diharapkan pada saat melakukan sidang, mahasiswa dapat menunjukkan skill yang memadai dengan berlandaskan knowledge yang didapatkan dalam seminar nasional," kata Ganjar. (Her)